DENPASAR - Tim mahasiswa dari Program Studi Teknik Komputer Universitas Warmadewa berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih medali emas dalam ajang Indonesia International IOT Olympiad. Kemenangan ini diraih berkat inovasi mereka dalam mengembangkan teknologi pintar untuk sektor agrikultur, yang dinilai memiliki dampak signifikan bagi efisiensi dan produktivitas.
Prestasi tim yang beranggotakan I Gede Narayan Farel, I Komang Ashiswagga Dharmatrya Amertha, I Made Oka Wali Putra, Ni Kadek Okta Pioni, dan Feri Tri Setiawan ini menjadi lebih istimewa karena mereka juga berhasil memenangkan penghargaan tertinggi kompetisi, yakni IYSA Grand Prize, sebagai pengakuan atas keunggulan proyek mereka secara keseluruhan.
Proyek yang membawa mereka meraih kemenangan ganda ini bertajuk "Sustainable Agriculture Revolution: Implementing Smart Farm Tagging and IoT Dashboard to Enhance Efficiency, Productivity and Sustainability in the Digital Era." Di bawah bimbingan Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Komputer, I Made Surya Kumara, S.T., M.Sc., tim ini menciptakan sebuah platform agrikultur cerdas yang fleksibel.
Platform ini mampu diimplementasikan baik pada pertanian tanaman maupun peternakan. Untuk lahan pertanian, sistem ini menggunakan sensor untuk manajemen irigasi presisi. Sementara untuk peternakan, teknologi smart tagging digunakan untuk memantau kesehatan dan lokasi ternak secara real-time. Seluruh data dari kedua penerapan tersebut terintegrasi dalam satu dasbor Internet of Things (IoT) yang mudah diakses.
"Medali emas ini adalah bukti nyata dari kreativitas dan kerja keras mahasiswa dalam menjawab tantangan di sektor agrikultur," ungkap I Made Surya Kumara saat ditemui pada hari Minggu (22/6/2025) di kampus Universitas Warmadewa, yang juga menjadi tuan rumah acara puncak kompetisi.
Ajang internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) ini diikuti oleh 81 peserta dari berbagai negara, termasuk Vietnam, Malaysia, dan Meksiko, yang menunjukkan tingginya tingkat persaingan. Puncak acara digelar di Universitas Warmadewa, Denpasar pada Minggu (22/6/2025).
I Made Surya Kumara menambahkan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan visi program studi untuk melahirkan ‘Creative Engineer’ yang mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat. "Kami memilih fokus pada agrikultur karena ingin terlibat langsung dalam penguatan ketahanan pangan Bali. Ini adalah upaya kami untuk menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi solusi untuk mencegah alih fungsi lahan dengan membuat sektor pertanian lebih modern dan menguntungkan," jelasnya.
Ia berharap Bali ke depan tidak lagi hanya bertumpu pada sektor pariwisata. "Bali memiliki potensi luar biasa di bidang agrikultur. Kami akan terus mendorong riset dan inovasi di bidang ini. Prestasi ini kami persembahkan untuk almamater kami, Universitas Warmadewa," tutupnya.