Pada Sabtu (4/01/2024), Fakultas Teknik dan Perencanaan (FTP) Universitas Warmadewa mencatatkan momen bersejarah dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama University of Applied Science Darmstadt, Jerman. Acara ini disusul dengan pembukaan International Workshop Firefly yang berlangsung selama tujuh hari di Gedung FTP dan Tegal Dukuh, Desa Taro, Bali.
Acara yang berlangsung di Ruang 401 Gedung G2 FTP Unwar ini dibuka oleh Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., dan didukung oleh arsitek internasional, Jaime Noriega. Workshop ini menjadi platform kolaboratif bagi mahasiswa dan akademisi dari kedua universitas untuk mengeksplorasi arsitektur berkelanjutan dengan bambu sebagai material utama, sembari mendukung upaya konservasi kunang-kunang di Desa Taro.
Merancang Masa Depan Berkelanjutan
I Nyoman Gede Maha Putra, S.T., M.Sc., Ph.D., Ketua Program Studi Arsitektur FTP Unwar, menyatakan bahwa pembangunan paviliun bambu di Taro merupakan simbol kepedulian terhadap penurunan populasi kunang-kunang di kawasan tersebut. "Bali kini menjadi pusat pembangunan berkelanjutan dalam arsitektur. Lewat proyek ini, kami ingin memperlihatkan bagaimana arsitektur dapat bersinergi dengan alam untuk membangun masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Dekan FTP Unwar, Prof. Dr. Ir. I Nengah Sinarta, ST., MT., IPM., mengungkapkan bahwa workshop ini melibatkan 25 mahasiswa Darmstadt University dan 40 mahasiswa Universitas Warmadewa. "Workshop ini tidak hanya tentang teknik membangun, tetapi juga menyentuh nilai keadilan, harmoni antar-arsitektur, dan tanggung jawab lingkungan. Kami berharap para peserta dapat saling bertukar ide dan perspektif budaya," tambahnya.
Kolaborasi Budaya dan Inovasi Arsitektur
Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., menegaskan bahwa workshop ini membuka peluang untuk menciptakan solusi arsitektur yang tidak hanya kreatif tetapi juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat. "Melalui Proyek Firefly Taro Village, kami ingin memadukan keunggulan arsitektur dengan budaya lokal, sekaligus mempromosikan pembangunan berkelanjutan di kota dan pedesaan Bali," jelasnya. Beliau juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan bilateral dengan Jerman melalui program kunjungan balasan di masa mendatang.
Bambu: Simbol Tradisi dan Masa Depan
Ketua YKKPB, Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., menggarisbawahi peran bambu dalam kehidupan masyarakat Bali. "Bambu tidak hanya merupakan bagian dari warisan budaya, tetapi juga material yang ramah lingkungan dan sangat serbaguna. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kedua institusi untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan lintas negara," tuturnya.
Masa Depan yang Lebih Hijau
Workshop ini bukan sekadar ajang belajar, melainkan langkah nyata untuk mempererat hubungan internasional sekaligus memberi kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Universitas Warmadewa dan University of Applied Science Darmstadt menunjukkan bahwa arsitektur dapat menjadi jalan untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih, hijau, dan harmonis.
Bali kembali membuktikan posisinya sebagai pusat inspirasi pembangunan berkelanjutan dunia!